Mentari Menusuk Pagi Kelabu
Mentari Menusuk Pagi Kelabu
Dikirim oleh : Bunga Vivi Dwi I.
e-mail : [email protected]
Instagram : @bungvdrn
Pagi ini terasa kelabu
Saat mentari menusuk kulitku
Dan kulihat kamu datang, tanpa mengetahui hadirnya diriku
Sungguh sesak yang kurasa di dalam kalbu
Teriknya tetap mampu memanaskanku
Semakin panas dan semakin berpacu
Kurasakan hatiku tertusuk
Namun tetap mampu terkikis oleh indahnya senyummu
(Baca juga puisi lain pada : Petang menanti fajar)
Bagai sebuah bayangan, yang menyerukan ingin mengungkapkan rindu
Tapi ku tahu aku sama sekali bukan siapa-siapa mu
Terlalu banyak harap yang pada ujungnya akan melebur
Terlihat sia-sia namun ku takkan seberani itu
(Baca juga artikel lain pada : Pengertian dan Manfaat lari Lintas Alam)
Aku terdiam memandang angkasa
Sungguh rasanya ingin menjatuhkan air mata
Lara yang kurasa
Pedih yang kuterima
Dan kenyataan lah yang berkuasa
(Baca juga artikel lain pada : Cave or Goa Tabuhan in Pacitan)
Hanya doa yang mampu ku ucap
Kuharap ingatanmu akan kembali dengan cepat
Dan mengukir impian yang dulu pernah kita buat
Itulah postingan puisi renungan tentang seseorang yang mengkiaskan hati dengan alam yang merindukan kedamaian yang telah dikirimkan oleh salah seorang sahabat kita yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini dengan harapan semoga kita dapat mengambil hikmah dari postingan puisi renungan tentang seseorang yang mengkiaskan hati dengan alam yang merindukan kedamaian diatas. (Baca juga artikel lain pada : Soal PTS Matematika Kelas 10 Semester 1)
Kirimkan tulisan kalian yang lain melalui e-mail ke: [email protected]
One thought to “Mentari Menusuk Pagi Kelabu”